Kamis, 09 April 2009

Tinggal Tunggu Jadwal


KEDIRI - Kota Kediri menyatakan kesiapannya menjadi venue sentralisasi pertandingan Djarum Indonesia Super League (DISL). Panitia Pelaksana (panpel) Persik pun tinggal menunggu jadwal pertandingan dari Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) dan mengurus izin ke kepolisian.


'Kalau jadwalnya sudah turun, baru kami masukkan surat izin pertandingan kepada kepolisian,'' jelas Barnadi, sekretaris Persik, kemarin (8/4).

Bahkan, dia optimistis bahwa kepolisian bakal mengeluarkan izin. Sebab, jadwal laga sentralisasi terjadi setelah pemilu legislatif (pileg). Berbeda dengan tak keluarnya izin beberapa pertandingan sebelumnya yang terkait masa kampanye.

Kesediaan Kota Kediri ditunjuk sebagai salah satu lokasi sentralisasi kompetisi berdasar kondisi pendukung yang telah siap, baik infrastruktur maupun suprastruktur. Stadion Brawijaya dianggap layak untuk menggelar partai-partai DISL.

Prasarana penunjang, seperti hotel dan transportasi, juga mencukupi. Selain jumlahnya mencukupi, fasilitas hotel-hotel tersebut layak untuk menjadi tempat menginap tim-tim DISL.

''Rumput lapangan sudah hijau dan stadion siap digunakan, hotel di Kediri juga banyak. Tinggal booking saja,'' kelakar Barnadi, lantas menyebutkan nama beberapa hotel yang bisa menjadi alternatif untuk menginap.

Kota Kediri ditunjuk BLI menjadi salah satu tuan rumah dalam sentralisasi lanjutan DISL. Selain Kota Kediri, dua kota yang dijadikan venue adalah Lamongan dan Malang. Ketiga tempat tersebut dianggap layak menjadi lokasi pertandingan karena fasilitas penunjangnya memenuhi syarat.

Tiga kota tersebut memang memiliki stadion yang representatif. Kediri dengan Stadion Brawijaya, Lamongan dengan Stadion Surajaya, dan Malang dengan Stadion Kanjuruhan. Khusus Stadion Brawijaya, selama ini dikenal sebagai stadion yang representatif dari segi kondisi lapangan. Rumputnya bagus dan rata serta ditunjang drainase yang maksimal. Fasilitas stadion pun relatif bagus. Termasuk memiliki ruang konferensi pers representatif.

Sementara, selain memangkas biaya transportasi, dengan menjadi venue pertandingan sentralisasi, panpel Persik juga akan mendapat pemasukan dari penjualan tiket. Ini menjadi keuntungan bagi panpel Persik.

Apalagi, BLI menjanjikan bagi hasil pendapatan Rp 75 juta untuk tim tuan rumah yang pertandingannya dipindahkan ke laga sentralisasi. Bagi Persik, jumlah tersebut tentu saja kurang. Alasannya, rata-rata dalam setiap pertandingan, panpel Persik bisa meraup lebih dari Rp 80 juta dari penjualan tiket.

"Untuk pendapatan tiket setiap pertandingan rata-rata delapan puluh jutaan bahkan bisa lebih," beber Barnadi.

Seperti saat menjamu Persipura Jayapura (9/3) lalu, pendapatan dari penjualan tiket terbilang besar. Bahkan, lebih besar dari pertandingan-pertandingan sebelumnya. Yaitu, sekitar Rp 169 juta.

Apabila laga sentralisasi dihelat, tentu saja akan menambah pemasukan panpel dari penjualan tiket. Bahkan, tidak hanya untuk laga home Persik, melainkan laga-laga tim lainnya yang akan dihelat di Stadion Brawijaya. (ik/fud/jpnn/diq)


Comments :

0 komentar to “Tinggal Tunggu Jadwal”

Posting Komentar

Waktu Anda

 

Copyright © 2009 by persikmania sejati dan persik kediri