SKUAD MACAN PUTIH NYATAKAN SIAP

Batalnya sentralisasi pertandingan lanjutan ISL berujung pada risiko kelelahan yang dirasakan pemain. Sebab, dengan jadwal antarpertandingan yang mepet tenaga pemain bakal terkuras.
Namun, bagi skuad Persik, kondisi itu dianggap sebagai konsekuensi yang harus ditanggung. Mereka pun menyatakan siap melakoni pertandingan seperti semula, meneruskan sistem kompetisi home and away.

"Ya kalau aturan seperti itu, ngikut saja. Mau sentralisasi atau nggak kami siap main. Saya rasa nggak ada masalah," tegas pelatih Aji Santoso ketika ditemui usai memimpin latihan anak buahnya di Stadion Brawijaya kemarin.

Bagi Aji, batalnya sentralisasi tak mengubah kesiapan timnya. Apalagi, sejak awal mereka telah mempersiapkan diri untuk kompetisi seperti ini. Siap bertanding di manapun.
Sebenarnya, dengan adanya sentralisasi yang salah satunya di Kediri, Persik akan lebih diuntungkan. Selain dari segi finansial lebih hemat, fisik Saktiawan Sinaga juga tidak terkuras apabila laga dilangsungkan di Kediri.

Namun, kini semua klub bernasib sama dengan batalnya sentralisasi lokasi tersebut. Pemain bakal terkuras energinya karena harus berpindah-pindah lokasi pertandingan yang lebih jauh jaraknya. Padahal, dengan waktu antarpertandingan yang mepet, hanya berselang 3-5 hari saja.
Berbeda apabila sentralisasi lokasi tetap berlaku. Masing-masing tim hanya akan berpindah ke tiga kota saja. Yaitu kota-kota yang ditunjuk sebagai tempat sentralisasi, Malang, Lamongan, dan Kediri.

Skuad Persik sendiri harus menyiapkan stamina ekstra karena harus berlaga lima kali dalam waktu kurang dari tiga minggu. Belum lagi, pemain harus mondar-mandir, karena tiga dari lima pertandingan tersebut adalah laga away.
Hal ini, seperti diungkapkan Aji, menjadi salah satu kendala dan kekurangan dari sentralisasi laga tunda. Apalagi dengan batalnya sentralisasi lokasi (waktu tetap, Red) bakal semakin membuat stamina pemain terkuras. "Stamina pemain akan lebih terkuras. Dan bisa diprediksi kualitas permainan akan menurun," ungkapnya.

Untuk itu, Aji menegaskan mereka juga harus mengiptimalkan persiapan internal. Hal itu akan menjadi fokusnya saat ini.
Batalnya sentralisasi lokasi, untuk pertandingan pertama dan kedua, Macan Putih, julukan Persik akan terbang ke Kalimantan. Minimal Kamis (16/4) nanti. Persik akan bertemu PKT Bontang pada 18 April dan melawan Persiba Balikpapan empat hari berikutnya (22/4).

Kemudian, kembali ke Kediri untuk melakoni laga home melawan Persela Lamongan (27/4). Berselang lima hari, Persik akan kembali ke luar kota. Bertandang ke Sidoarjo untuk bertemu dengan Deltras. Dan mengakhiri laga tunda melawan Persija Jakarta di kandang Persik, Stadion Brawijaya .