Rabu, 15 April 2009

KOMPETISI DISL MUSIM DEPAN


koncomacan-Jumlah klub yang berkompetisi di Liga Super 2009/2010 terancam berkurang.Meski tak terdegradasi,klub yang gagal menyempurnakan standar kelayakan profesional bakal terde


Di papan bawah saat ini,masih ada enam klub yang bersaing untuk bertahan. Deltras, PKT, PSIS, PSMS, Persita, dan Persitara terancam turun kasta.Namun,jumlah klub yang tereliminasi bisa bertambah bila klub dengan posisi lebih baik gagal memenuhi persyaratan profesional. ’’Tidak ada kompromi lagi bagi klub yang tidak memenuhi standar. Kalau tidak layak tetap didegradasi, meski secara klasemen aman,” ungkap Direktur Kompetisi Badan Liga Indonesia (BLI) Joko Driyono kemarin.

Bukan hanya posisi di klasemen akhir, degradasi didasarkan pada standar kelayakan infrastruktur, sporting, badan hukum, finansial, personel, atau administrasi. Joko menyatakan, klub harus menyelesaikan problem mendasar stadion. ’’Prioritas utama degradasi tetap empat klub posisi terbawah. Mereka harus turun, meski administrasi layak. Posisi tidak aman juga milik klub di atasnya bila gagal mendapatkan izin stadion selama satu musim,”lanjutnya.

Namun, peluang banyaknya eliminasi juga tidak memengaruhi jumlah klub promosi.Hanya empat klub Divisi Utama yang diizinkan naik kasta,walau satu di antaranya lewat playoff. Mereka juga nantinya harus memiliki lisensi klub profesional kalau ingin merumput di Liga Super. ’’Regulasi lainnya tidak berubah.Playoff tetap berlaku untuk menentukan satu tempat promosi atau degradasi. Klub promosi Divisi Utama dinyatakan gagal kalau tidak layak secara administratif,” katanya.

BLI tidak membantah bila peserta Liga Super 2009/2010 mengalami penurunan jumlah. Joko menyatakan, posisi yang ditinggalkan klub tereliminasi secara administrasi akan dibiarkan kosong. ’’Berkurangnya jumlah peserta kompetisi musim depan terbuka. Kan, klub yang turun atau naik hanya empat.Kompetisi tetap jalan, meski pesertanya tidak lagi 18 klub.Tidak apa-apa, asalkan berkualitas. Bagaimanapun, nantinya tempat yang ditinggalkan tidak akan diisi klub dari bawah,” tandasnya.

Problem stadion sebenarnya faktor ikutan krisis finansial yang menghantam klub sejak awal kompetisi. Persitara, Persita, dan PSMS pernah berstatus nomaden karena renovasi stadion tidak selesai sesuai deadline BLI. Bahkan, Pendekar Cisadane–julukan Persita– sampai sekarang belum merampungkan pemasangan lampu Stadion Benteng. ’’Masalah utama tinggal lampu,meski tiangnya sudah ada.

Kami masih mencari dana Rp3 miliar. Uang sudah habis,apalagi harus sentralisasi,” ujar Manajer Tim Persita Andi Mulyadi. Beban Pendekar Cisadane berat karena harus berjuang menuju zona aman degradasi.Belum lagi proses pencairan APBD sebesar Rp10 miliar yang samar.Bisa-bisa mereka tetap terdegradasi karena jerat lisensi profesional, kendati aman secara klasemen.

’’APBD belum tahu lagi, apakah yang cair sebesar itu atau nantinya bagaimana apa. Kami memilih fokus pada sentralisasi. Sebab,Persita harus mencari nilai minimal 15 dari enam laga,” tandasnya.

Comments :

0 komentar to “KOMPETISI DISL MUSIM DEPAN”

Posting Komentar

Waktu Anda

 

Copyright © 2009 by persikmania sejati dan persik kediri