HARUS MEMILIH BUTUH KONSENTRASI

koncomacan - Totalitas Widodo C. Putro menangani Persela Lamongan diragukan. Penyebabnya adalah status pelatih anyar tim asal Kota Soto tersebut. Yakni, dia juga menjabat asisten pelatih tim nasional (timnas).
Nah, rangkap jabatan itu dikhawatirkan mengganggu kerjanya selama memoles Marcio Souza dkk di pentas Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009.

"Kalau memang masih berstatus asisten pelatih timnas, Widodo harus memilih salah satu. Menjadi pelatih Persela atau asisten pelatih timnas. Kalau dirangkap, jelas mengorbankan dua tim yang sama-sama penting," tutur Ketua Umum LA Mania Ainy Hidayat kepada Radar Bojonegoro (Jawa Pos Group) kemarin (31/3).

Padahal, dengan pergantian pelatih dari M. Basri ke Widodo, diharapkan prestasi Laskar Joko Tingkir -julukan Persela- bisa terangkat, bukan sebaliknya, jeblok karena konsentrasi Widodo yang terpecah.

"Kalau pelatih yang baru tidak bisa total untuk Persela, dikhawatirkan tujuan penggantian tersebut tidak tercapai. Widodo harus bisa total untuk Persela," tegas pria yang akrab dipanggil Dayat itu.
Widodo, jelas dia, punya tugas berat. Tidak hanya meramu strategi permainan, tetapi juga harus menjaga kekompakan tim. Sehingga, pada sisa pertandingan putaran kedua DISL, Persela dapat meraih hasil maksimal sekaligus naik peringkat.

"Dengan tugas berat tersebut, dibutuhkan pelatih yang punya totalitas untuk Persela," tegasnya.
Sementara itu, Fadeli selaku asisten manajer Persela menegaskan bahwa Widodo sudah tidak berstatus asisten pelatih timnas. Artinya, mantan striker timnas itu telah menjadi pelatih Persela sepenuhnya.

"Berdasar hasil pembicaraan sebelum dikontrak, status Widodo sudah lepas dari timnas (sebagai asisten pelatih, Red). Sehingga, tidak ada yang diragukan lagi," papar pria yang juga menjabat Sekkab Lamongan itu.

Saat jumpa pers Senin lalu, Widodo menyampaikan, setelah timnas melakoni pertandingan Piala Asia beberapa waktu lalu, PSSI memberikan ucapan terima kasih dan perpisahan kepadanya. "Status saya saat ini sudah bebas. Tetapi, bisa saja PSSI membutuhkan tenaga saya lagi. Semua itu bergantung yang bersangkutan (PSSI, Red)," ucap mantan asisten pelatih Persijap Jepara tersebut.